MANGANAN, WUJUD SYUKUR MASYARAKAT ATAS HASIL BUMI SELAMA SATU TAHUN
Sadang_Informatif - Hasil bumi merupakan suatu anugerah yang sangat luar biasa bagi masyarakat, khususnya bagi petani. Jerih payah petani selama berbulan-bulan akan terbayar lunas setelah tanaman yang mereka tanam membeikn hasil yang bisa menghidupi para petani. Di Desa Sadang Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban, masyarakat biasanya menanam padi, jagung dan kacang-kacangan di sawah dan ladang tadah hujan yang mereka miliki. Sawah dan ladang tersebut sangat bergantung dengan curah hujan untuk dapat ditanamai komoditi pertanian.
Bulan Mei hingga Juli di setiap tahunnya merupakan bulan dimana petani Desa Sadang melakukan panen tanaman padi. Secara bertahap, para petani memanen padi sembari menunggu padi mereka menguning secara sempurna. Setelah panen selesai secara keseluruhan di seluruh wilayah Desa Sadang, maka masyarakat selanjutnya akan melakukan tradisi tahunan untuk mensyukuri hasil bumi mereka. Tradisi tersebut adalah SEDEKAH BUMI, atau yang sering disebut dengan MANGANAN.
Tradisi manganan merupakan bentuk rasa syukur masyarakat Desa Sadang kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah menganugerahkan hasil bumi yang melimpah bagi para petani. Manganan sendiri dilaksanakan di sumber mata air yang dikeramatkan di Desa Sadang. Ada tiga sumber mata air utama yang dikeramatkan oleh masyarakat Desa Sadang, yakni Sumur Uni, Sumur Gedhe dan Sumur Gondang. Di tempat ketiga sumur tersebut lah, masyarakat Desa Sadang melaksanakan tradisi manganan.
Seluruh masyarakat membawa tumpeng yang identik dengan ayam panggang beserta lauk pauk yang lainnya, ketempat punden. Kemudian setelah do'a bersama dan sambutan dari Kepala Desa, masyarakat makan secara bersama - sama dan saling bertukar tumpeng untuk dibawa pulang kerumah. Kegiatan manganan ini deselenggarakan pada hari Sabtu, 29 Juni 2024. (@gus_sdg)
Video manganan di Sumur Gedhe dan Sumuruni dapat disimak melalui Channel Youtube Marning Sadang TV, klik Manganan Sumuruni dan Manganan Sumur Gedhe