Sadang-jatirogo.desa.id - Ditengah merebaknya virus corona yang melanda beberapa kota di Indonesia, banyak warga Desa Sadang yang bekerja di luar kota memilih untuk pulang ke Desa Sadang dikarenakan tempat mereka bekerja banyak yang menghentikan operasinya sampai batas waktu yang belum ditentukan. Ditengah kebimbangan karena tidak bekerja, warga beranggapan bahwa pulang ke kampung halaman adalah pilihan terbaik. Meskipun Pemerintah sudah dengan jelas dan tegas melarang warga untuk mudik atau pulang kampung, nyatanya tidak semua warga rantau mengindahkan larangan dari pemerintah tersebut. Mereka tetap memilih untuk pulang kampung dari pada berada di kota dengan posisi tidak bekerja akan memakan banyak biaya hidup dan biaya hidup di desa lebih murah.
Beberapa pekan setelah larangan untuk tidak mudik diberlakukan oleh Pemerintah, justru pada kenyataannya warga Desa Sadang banyak yang berdatangan dari beberapa kota besar tempat mereka bekerja. Hal ini sangatlah beresiko karena bisa saja warga yang datang tersebut sudah terpapar oleh Covid-19. Oleh karena itu Pemerintah Desa Sadang membentuk Posko Covid-19 yang bertugas untuk mendata dan melaporkan warga yang datang dari luar kota. Posko ini buka setiap hari dan tim yang jaga beranggotakan seluruh kader dan perangkat desa.
Seluruh warga yang datang dari luar kota wajib hukumnya untuk melaporkan kedatangannya kepada petugas di Posko Covid-19, Ketua RT/RW atau perangkat desa setempat. Disini yang melaporkan kepada Tim Posko bukanlah warga pendatang tersebut melain anggota keluarganya dengan membawa KTP yang bersangkutan. (@gus_sung)